12/22/09
Stress, Don't Care Anymore
Truly, hard for me to say that I am "waiting for christmas, or happy, or glad" or whatever.
Serius, it's 3 days before xmas. Orang harusnya senang, bahagia. Bentar lagi kita kedatangan Bayi Yesus, kita ngerasain damai natal. Tapi, gue malah ngedapeting hal kea gini (maaf, gak bisa share). Bikin gue ngerasa serba salah, serba sedih. Gue sadar, gue sering banget ga ngehargain Tuhan, keluarga gue, teman-teman gue.
Tapi bisa gak sih kalau gue ngulang itu semua?
Gue pengen jadi baik, serius..
Gue pengen bisa deket sama Tuhan, sama Mami, Papo, Mbak Dhita
Sama temen-temen..
Terus, sekarang gue ada masalah sama diri gue sendiri dan dia. Gue merasa gak dianggep. Gue tahu kalau gue bukan siapa-siapanya sama sekali. Cuma teman. Dia mungkin gak tau, gak mau tau, dan gak akan tau buat selamanya, karena gue akan susah banget buat ngaku. Gue barusan baca e-mail dari temen, katanya ungkapkan perasaan kamu, jangan sampai terlambat. Bagi gue, semua SUDAH TERLAMBAT. Gue mungkin gak akan punya kesempatan, gak bisa ketawa bareng, ngobrol bareng. Tapi gue akan selalu punya kemauan untuk terus bisa ngeliat dia. Gue pengen dia bahagia, dan bisa jadi temen gue selamanya. Karena mungkin cuma bisa jadi teman buat dia.
I see you on the street, and then you smile. I am going to toward, want to reach your hands. But, in my middle steps, you gone. I always wish that those all just dreams. And I always try to believe that those all really dreams. But, day by day, I saw it becomes real, even you aren't gone at all. Dear you, just want to know,
That I'll be on the street, waiting you
Serius, it's 3 days before xmas. Orang harusnya senang, bahagia. Bentar lagi kita kedatangan Bayi Yesus, kita ngerasain damai natal. Tapi, gue malah ngedapeting hal kea gini (maaf, gak bisa share). Bikin gue ngerasa serba salah, serba sedih. Gue sadar, gue sering banget ga ngehargain Tuhan, keluarga gue, teman-teman gue.
Tapi bisa gak sih kalau gue ngulang itu semua?
Gue pengen jadi baik, serius..
Gue pengen bisa deket sama Tuhan, sama Mami, Papo, Mbak Dhita
Sama temen-temen..
Terus, sekarang gue ada masalah sama diri gue sendiri dan dia. Gue merasa gak dianggep. Gue tahu kalau gue bukan siapa-siapanya sama sekali. Cuma teman. Dia mungkin gak tau, gak mau tau, dan gak akan tau buat selamanya, karena gue akan susah banget buat ngaku. Gue barusan baca e-mail dari temen, katanya ungkapkan perasaan kamu, jangan sampai terlambat. Bagi gue, semua SUDAH TERLAMBAT. Gue mungkin gak akan punya kesempatan, gak bisa ketawa bareng, ngobrol bareng. Tapi gue akan selalu punya kemauan untuk terus bisa ngeliat dia. Gue pengen dia bahagia, dan bisa jadi temen gue selamanya. Karena mungkin cuma bisa jadi teman buat dia.
I see you on the street, and then you smile. I am going to toward, want to reach your hands. But, in my middle steps, you gone. I always wish that those all just dreams. And I always try to believe that those all really dreams. But, day by day, I saw it becomes real, even you aren't gone at all. Dear you, just want to know,
That I'll be on the street, waiting you
Labels: DownSyndromeFeel
¶ 12/22/2009
Post a Comment