The Angevella and The Queen (Part 1)
Suatu hari, di Kerajaan Mardi Yuana, hiduplah lima orang pendekar wanita yang memiliki kelebihan masing-masing. Mereka adalah Angel si Peria (Pendekar Ceria), karena selalu tertawa, Evira si Petai (Pendekar Santai), karena dialah pendekar paling santai sedunia, ada Stella si Penter (Pendekar Pinter), karena dia yang paling pintar tapi kegendutan, ada Adela si Pentil (Pendekar Centil), dialah yang paling peduli penampilan, dan terakhir adalah Sarah si Penang (Tenang), yang selalu tenang dan setia memotivasi teman-temannya. Mereka memiliki satu misi yaitu melindungi Ratu Lala. Beliau adalah Ratu Tunggal dari Kerajaan Mardi Yuana, yang juga pelindung dari Angevella.
Suatu hari Adela si Pentil sedang berjaga-jaga di taman belakang istana, sambil bercermin. Cermin bukan sembarang cermin. Cermin itu adalah cermin ajaib yang bisa memberikan informasi tentang masa depan. "Humm, aku merasa ada yang tidak beres", ujar si Cermin Ajaib. "Memangnya ada apa gerangan?", tanya Adela. Sejenak, suasana sunyi diam, lalu Cermin Ajaib berujar kembali. "Ada suatu hal yang mengancam kerajaan. Ratu harus segera diamankan. Karena si penjahat mengancam nyawanya. Panggil teman-temanmu yang lain!". "Baiklah", kata Adela si Pentil dengan cepat. Segera ia memanggil teman-temannya untuk berkumpul di rumah Evira si Petai, basecamp Angevella. "Peria, Petai, Penter, Penang, ayo kita berkumpul!" seru Adela si Pentil lewat iPhone (anjeeer!)
Setelah beberapa saat, tibalah mereka semua di basecamp Angevella. Kehadiran mereka sempat membangunkan dua ekor ayam kate-nya Evira si Petai. Dengan jurus tiupan angin lembayung dari si Penang yang bikin relaks, kembali tidurlah ayam-ayam itu. "Ada apa ini, kok tiba-tiba manggil?", tanya Stella si Penter. "Iya nih, hha. Kamu iseng ya Pentil?", tanya Angel si Peria. "Hah, begini teman-teman. Aku baru saja mendapat kabar buruk dari Cermin Ajaib. Katanya akan ada bahaya mengancam kerajaan kita. Akan ada bencana bagi kerajaan kita. Dan yang lebih buruk lagi, Ratu Lala dalam bahaya !", ujar si Pentil buru-buru. "Alaah, santai dulu. Kita pikirin bareng-bareng" ujar si Petai, yang emang selalu santai. "Oke, kita emang kudu tenang. Tapi atas dasar apa? Tadi aku baca koran, dan melihat ada berita yang cukup menghebohkan. Pertarungan Nasional, atau yang biasa kita sebut Ujian Nasional akan dipercepat. Yang lebih parah, Ratu juga harus ikutan. Padahal, ini bahaya, bahaya, akhhh ! Aku aja kadang suka salah langkah", ujar Penter panjang lebar. Tenang saja, gimana kalau kita kasih tahu si Ratu tentang semua ini. Kita latih dia dan kita pun juga belajar bersama-sama", ajak si Penang. Lalu si Petai kembali angkat suar, "Udah teman-teman, gimana kalau kita kasih tau aja ke Ratu Lala besok pagi? Aku jamin dia ngga bisa dalam keadaan lebih tenang besok. Setuju?". "Aku sih setuju aja, lebih setuju kalau kita boleh menginap di sini? Gimana, setuju
guys?, tanya si Penter. "Setujuuu, hahahaha !", ujar si Peria bersemangat. "Dasar ga mau rugi, hehe", ujar si Petai kepada Penter.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya. nantikan part 2.
Labels: Laughs
Post a Comment